Psikoterapi menurut Pandangan Humanistik
Eksistensial
A.
Pengertian
Terapi Humanistik Eksistensial
Psikoterapi yang menekankan pengalaman
subjektif individual kemauan bebas, serta kemampuan yang ada untuk
menentukan satu arah baru dalam hidup.Tokoh pelopor Terapi Humanistik
Eksistensial adalah Victor Frankl, Rollo May, Irvin Yalom, James Burgental dan
Medard Boss.
B.
Tujuan
Terapi Humanistik Eksistensial
Untuk membantu menemukan makna diri kehidupan
manusia, nilai, tujuan . Juga diarahkan untuk membantu klien agar lebih sadar
bahwa mereka membuat pilihan hidup yang memungkinkannya dapat
mengaktualisasikan diri dan mencapai kehidupan yang bermakna.
C.
Fungsi
& Peran Terapis
Mengeksplorasi persoalan – persoalan yang
berkaitan dengan ketakberdayaan, keputusasaan, ketakbErmaknaan, dan kekosongan
eksistensial serta berusaha memahami keberadaan klien dalam dunia yang
dimilikinya
D.
Peran
Terapis
1.
Konselor membantu
klien dalam mengidentifikasi dan mengklarifikasi asumsi mereka terhadap dunia.
2.
Klien didorong agar
bersemangat untuk lebih dalam meneliti sumber dan otoritas dari sistem
mereka
3.
Klien didorong untuk
mengaplikasikan nilai barunnya dengan jalan yang konkrit.
E.
Pengalaman
Klien dalam Terapi
Dalam terapi pendekatan ini, klien mampu
mengalami secara subjektif persepsi-persepsi tentang dunianya. Dia harus
kreatif dalam proses terapeutik, sebab dia harus memutuskan
ketakutan-ketakutan, perasaan-perasaan berdosa, dan kecemasan-kecemasan apa
yang akan dieksplorasinya. Memutuskan untuk menjalani terapi saja sering
merupakan tindakan yang menakutkan. Dengan kata lain, klien dalam terapi
pendekatan ini terlibat dalam pembukaan pintu menuju diri sendiri. Melalui
proses terapi, klien bisa mengeksplorasi alternatif-alternatif guna membuat
pandangan-pandangannya menjadi riil.
F.
Hubungan
Terapis & Klien
a. Terapi adalah perjalanan yang dilakukan
oleh klien dan terapis.
_ Kuncinya adalah hubungan orang per orang
_ Hubungan itu menuntut terapis untuk
melakukan kontak dengan duniafenomenologis mereka sendiri.
b. Inti dari hubungan terapik
_ hormat, dan yakin terhadap potensi klien.
_ berbagi reaksi dan kepedulian serta empati
yang tulus
G.
Terapi
Humanistik Eksistensial
Konsep Utama
Menurut Gerald Corey, (1999) ada beberapa
konsep utama dari pendekatan eksistensial yaitu :
1. Kesadaran diri
Manusia memiliki kesanggupan untuk menyadari
dirinya sendiri, suatu kesanggupan yang unik dan nyata yang memungkinkan
manusia mampu berpikir dan memutuskan. Semakin kuat kesadaran diri itu pada
seseorang, maka akan semakin besar pula kebebasan yang ada pada orang itu.
Kesanggupan untuk memilih alternative – alternatif yakni memutuskan secara
bebas di dalam kerangka pembatasnya adalah suatu aspek yang esensial pada
manusia.
2. Kebebasan, tanggung jawab, dan kecemasan
Kesadaran atas kebebasan dan tanggung jawab
dapat menimbulkan kecemasan yang menjadi atribut dasar pada manusia. Kecemasan
eksistensial juga bisa diakibatkan oleh kesadaran atas keterbatasannya dan atas
kemungkinan yang tak terhindarkan untuk mati. Kesadaran atas kematian memiliki
arti penting bagi kehidupan individu sekarang, sebab kesadaran tersebut
menghadapkan individu pada kenyataan bahwa dia memiliki waktu yang terbatas
untuk mengaktualkan potensi – potensinya.
3. Penciptaan Makna
Manusia itu unik, dalam artian bahwa dia
berusaha untuk menemukan tujuan hidup dan menciptakan nilai-nilai yang akan
memberikan makna bagi kehidupan. Pada hakikatnya manusia memiliki kebutuhan
untuk berhubungan dengan sesamanya dalam suatu cara yang bermakna, sebab
manusia adalah makhluk rasional. Kegagalan dalam menciptakan hubungan yang
bermakna dapat menimbulkan kondisi-kondisi keterasingan dan kesepian. Manusia
juga berusaha untuk mengaktualkan diri yakni mengungkapkan potensi – potensi
manusiawinya sampai taraf tertentu.
H.
Kelebihan
Terapi Humanistik Eksistensial
Terapi eksistensial membuat klien
merefleksikan hidup, mengenali banyaknyapilihan, menentukan antara
pilihan- pilihan itu dan bertanggung jawab untuk tiap pilihan dan tindakan
mereka.
I.
Kekurangan
Terapi Humanistik Eksistensial
Salah satu konsep ekstensial yang paling
ditentang oleh kalangan psikologi “ilmiah” ialah kebebasan individu untuk
menjadi menurut apa yang diinginkannya. Jika benar, maka konsep ini sudah
pasti meruntuhkan validitas psikologi yang berpangkal pada konsepsi tentang
tingkah laku yang sangat detrministic. Karena jika manusia benar-benar bebas
menentukan eksistensinya, maka seluruh prediksi dan control akan menjadi
mustahil dan nilai eksperimen menjadi sangat terbatas.
sumber:
No comments:
Post a Comment